MPR R.I

Hidayat Nur Wahid: Pondok Pesantren Sudah Implementasikan Nilai Empat Pilar

Pondok pesantren sudah dengan sendirinya mengimplementasikan Empat Pilar MPR RI. Sebab, nilai-nilai Empat Pilar sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pondok pesantren. “Sosialisasi Empat Pilar di lingkungan pesantren hanya untuk menyegarkan kembali agar kita hidup dan menghidupi Indonesia, karena inilah negara kita,” kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat membuka  sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) kerjasama MPR dan Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, di Yogyakarta, Senin 18 April 2016. Narasumber sosialisasi yang diikuti sekitar 200 peserta ini adalah Dr. H. Sukamta (anggota DPR RI). Hidayat Nur Wahid memberi beberapa contoh implementasi nilai-nilai Empat Pilar tersebut khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. “Pondok pesantren sudah melaksanakan Pancasila sehari-hari,” ujarnya. Contohnya, lanjut Hidayat Nur Wahid, tidak ada tawuran antar pesantren atau tawuran antar santri di pesantren. “Komunitas pesantren adalah manusia yang adil dan beradab,” jelasnya. “Sila Persatuan Indonesia, pondok pesantren sangat meng-Indonesia, sangat mementingkan persatuan. Sila keempat, segala sesuatunya dimusyawarahkan di pesantren. Dan, sila kelima Pancasila, kehidupan di pesantren sangat sederhana dan tidak bermewah-mewah,” papar Hidayat. Dengan sosialisasi di kalangan pesantren ini, tambah Hidayat, MPR ingin menyegarkan kembali ke-Indonesiaan. “Kita ingin menjaga, memajukan, dan menyelamatkan Indonesia agar tidak tercabik-cabik. Umat Islam bukanlah musuh negara. Terorisme bukanlah ajaran Islam,” imbuhnya. Karena itu, kata Hidayat, MPR berusaha memaksimalkan sosialisasi Empat Pilar MPR dengan menggandeng berbagai kelompok seperti pesantren, kampus, TNI-Polri, guru, dan lainnya. “Pada saat bertemu presiden, sudah kami minta agar eksekutif terlibat lebih aktif mensosialiasikan Empat Pilar. Sebab, kalau MPR saja tidak akan mampu. MPR sangat terbatas. Pemerintah agar mengambilalih sosialisasi Empat Pilar,” ujarnya. Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Modern Baitussalam KH Abdul Hakim berharap dengan sosialisasi Empat Pilar ini akan mengkokohkan nilai pilar kebangsaan di kalangan santri. “Pondok pesantren bukanlah teroris. Insya Allah, dengan sosialisasi ini, para santri bisa menjadi nasionalis sejati,” katanya. Harapan serupa juga disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir pada pembukaan sosialisasi Empat Pilar MPR ini. “Sosialisasi ini untuk memahami kembali esensi dari pilar-pilar kebangsaan. Semoga para santri bisa bertambah wawasan terhadap kesatuan bangsa,” harapnya. Sumber: http://www.mpr.go.id/posts/hidayat-nur-wahid-pondok-pesantren-sudah-implementasikan-nilai-empat-pilar

Hidayat Nur Wahid: Pondok Pesantren Sudah Implementasikan Nilai Empat Pilar Read More »

Hidayat Nur Wahid: Pondok Pesantren Sudah Implementasikan Nilai Empat Pilar

Pondok pesantren sudah dengan sendirinya mengimplementasikan Empat Pilar MPR RI. Sebab, nilai-nilai Empat Pilar sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pondok pesantren. “Sosialisasi Empat Pilar di lingkungan pesantren hanya untuk menyegarkan kembali agar kita hidup dan menghidupi Indonesia, karena inilah negara kita,” kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat membuka  sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) kerjasama MPR dan Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, di Yogyakarta, Senin 18 April 2016. Narasumber sosialisasi yang diikuti sekitar 200 peserta ini adalah Dr. H. Sukamta (anggota DPR RI). Hidayat Nur Wahid memberi beberapa contoh implementasi nilai-nilai Empat Pilar tersebut khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. “Pondok pesantren sudah melaksanakan Pancasila sehari-hari,” ujarnya. Contohnya, lanjut Hidayat Nur Wahid, tidak ada tawuran antar pesantren atau tawuran antar santri di pesantren. “Komunitas pesantren adalah manusia yang adil dan beradab,” jelasnya. “Sila Persatuan Indonesia, pondok pesantren sangat meng-Indonesia, sangat mementingkan persatuan. Sila keempat, segala sesuatunya dimusyawarahkan di pesantren. Dan, sila kelima Pancasila, kehidupan di pesantren sangat sederhana dan tidak bermewah-mewah,” papar Hidayat. Dengan sosialisasi di kalangan pesantren ini, tambah Hidayat, MPR ingin menyegarkan kembali ke-Indonesiaan. “Kita ingin menjaga, memajukan, dan menyelamatkan Indonesia agar tidak tercabik-cabik. Umat Islam bukanlah musuh negara. Terorisme bukanlah ajaran Islam,” imbuhnya. Karena itu, kata Hidayat, MPR berusaha memaksimalkan sosialisasi Empat Pilar MPR dengan menggandeng berbagai kelompok seperti pesantren, kampus, TNI-Polri, guru, dan lainnya. “Pada saat bertemu presiden, sudah kami minta agar eksekutif terlibat lebih aktif mensosialiasikan Empat Pilar. Sebab, kalau MPR saja tidak akan mampu. MPR sangat terbatas. Pemerintah agar mengambilalih sosialisasi Empat Pilar,” ujarnya. Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Modern Baitussalam KH Abdul Hakim berharap dengan sosialisasi Empat Pilar ini akan mengkokohkan nilai pilar kebangsaan di kalangan santri. “Pondok pesantren bukanlah teroris. Insya Allah, dengan sosialisasi ini, para santri bisa menjadi nasionalis sejati,” katanya. Harapan serupa juga disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir pada pembukaan sosialisasi Empat Pilar MPR ini. “Sosialisasi ini untuk memahami kembali esensi dari pilar-pilar kebangsaan. Semoga para santri bisa bertambah wawasan terhadap kesatuan bangsa,” harapnya. Sumber: http://www.mpr.go.id/posts/hidayat-nur-wahid-pondok-pesantren-sudah-implementasikan-nilai-empat-pilar

Hidayat Nur Wahid: Pondok Pesantren Sudah Implementasikan Nilai Empat Pilar Read More »

Hidayat Nur Wahid: Islam Sangat Pentingkan Pendidikan

Wakil Ketua MPR mengatakan bahwa Islam sangat mementingkan pendidikan bukan hanya dalam arti menambah pengetahuan dan edukasi tetapi juga nilai-nilai akhlak yang baik. Pendidikan dan belajar di pondok pesantren merupakan bagian dari jati diri santri. “Agama (islam) dan pendidikan tidak terpisahkan. Keduanya menyatu,” kata Hidayat dalam

Hidayat Nur Wahid: Islam Sangat Pentingkan Pendidikan Read More »

Ketua MPR: Diupayakan MPR Bersidang Untuk Amandemen Dan Haluan Negara Tahun Depan

Bengkulu- Saat ini wacana begitu pentingnya haluan negara bagi pembangunan Indonesia semesta sudah menjadi pembicaraan banyak pihak di Indonesia.  Bagi sebagian besar masyarakat, haluan negara diperlukan untuk memberikan arah atau panduan dan kontinuitas pembangunam nasional. Namun, pentingnya munculnya haluan negara tidak

Ketua MPR: Diupayakan MPR Bersidang Untuk Amandemen Dan Haluan Negara Tahun Depan Read More »

Wakil Ketua MPR Dukung Pemuda Katolik Sosialisasikan 4 Pilar

Pada tanggal 14 April 2016, Pengurus Pusat Pemuda Katolik (PK) melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. Kedatangan delegasi itu langsung dipimpin oleh Ketua PK, Karolin Margret Natasa. Delegasi itu diterima di ruang kerja Oesman Sapta, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Karolin mengatakan bahwa organisasi yang

Wakil Ketua MPR Dukung Pemuda Katolik Sosialisasikan 4 Pilar Read More »

Acara “Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat” Yang Diselenggarakan Di Perpustakaan MPR, Senayan, Jakarta, Pada 14 April 2016, Kali Ini Membedah Buku Yang Berjudul “Jejak Langkah Sang Da’i”

Buku yang ditulis oleh Anni Rosyidah dan diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia ini mengupas tentang kisah perjalanan hidup Ma’mur Hasanudin. Dalam perjalanan hidupnya disebutkan bahwa Ma’mur adalah pria yang

Acara “Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat” Yang Diselenggarakan Di Perpustakaan MPR, Senayan, Jakarta, Pada 14 April 2016, Kali Ini Membedah Buku Yang Berjudul “Jejak Langkah Sang Da’i” Read More »