Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memulai sambutannya pada acara Forum Koordinasi Dan Sinkronisasi Kewaspadaan Nasional, yang berlangsung di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (29/9) dengan teriakan merdeka. Serentak ratusan peserta Forum Koordinasi Dan Sinkronisasi itu pun menjawabnya dengan kalimat yang sama dan suara lantang “merdeka”.
Selanjutnya dengan suara yang tak kalah nyaring, Ketua MPR mengingatkan bahwa keberadaan Pancasila semakin terpinggirkan, dan terus mengalami penyusutan. Buktinya radikalisme berkembang pesat, aksi terorisme tumbuh subur, dan  praktek korupsi juga terus terjadi dimana-mana.
Selain itu kata  Zulkifli sebuah penelitian menyimpulkan bahwa penerapan sila-sila dalam Pancasila juga semakin jauh dari kenyataan.   Sebanyak 99,4 persen masyarakat mengatakan Sila keempat musyawarah untuk mufakat, saat ini semakin susah ditemukan. Hanya 1,6 persen saja anggota masyarakat yang mengatakan bahwa pelaksanaan musyawarah untuk mufakat masih sering dilaksanakan.
Demikian pula sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan, sebanyak 96 persesn responden mengatakan peran negara dalam mewujudkan keadilan sosial makin lemah. Dan hanya 4 persen saja yang mengatakan peran negara masih kuat.
Ini membuktikan bahwa keberadaan Pancasila makin terpinggirkan. Banyak orang yang hafal terhadap sila-sila Pancasila, tetapi mereka tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
 “Karena itu kita harus menguatkan sosialisasi empat pilar MPR, dan jangan menyerahkan tugas tersebut hanya  kepada MPR saja. Harusnya kita melakukan sosialisasi seperti zaman orde baru. Dilakukan secara bersama-sama, dan ditopang oleh lembaga khusus yang bertugas melaksanakan sosialisasi”, kata Zulkifli menambahkan.
Forum Koordinasi Dan Sinkronisasi Kewaspadaan Nasional, itu mengetengahkan tema Pencegahan Paham Radikalisme Dan Terorisme Guna Meningkatkan Kewaspadaan Dini Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa. Acara tersebut dibuka oleh Menkopolhukam Wiranto, dan dihadiri berbagai kalangan masyarakat.