Buku yang ditulis oleh Anni Rosyidah dan diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia ini mengupas tentang kisah perjalanan hidup Ma’mur Hasanudin.
Dalam perjalanan hidupnya disebutkan bahwa Ma’mur adalah pria yang moderat dalam berpikir. Sebagai seorang dai, tentunya Ma’mur adalah pria yang tawadhu, baik, dan bisa berteman dengan siapa saja. Lebih lanjut disebutkan bahwa ia adalah orang yang dalam berjuang selalu mengambil mana yang haknya sementara yang bukan hanya tidak akan diambil. Untuk mencari teman politik tentu tidak mudah namun Ma’mur sendiri adalah ulama yang berpolitik.
Ia adalah kader PKS. Dirinya terkenal sebagai pria yang amanah, tidak lari dari tugas. Lebih lanjut disebut ia adalah pria yang melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh tanpa pernah mengeluh. Ia adalah pria yang santun, hampir tidak pernah ada yang terluka dengan kata-kata yang diungkapkan.
Anggota Fraksi PKS di MPR, T. B. Soemandjaja, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Ma’mur adalah pria yang baik, bijak, dan sabar. Soemandjaja mengajak kepada semua untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Ma’mur.
Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono dalam sambutan mengatakan, buku yang dikupas itu banyak memberi tuntunan moral dan pengalaman hidup. Dengan buku itulah menurut Ma’ruf menjadi inspirasi dalam mensosialisasikan Pancasila dan membumikannya sebagai ideologi dan dasar negara.