Bertempat di Lilium 2, sebuah ruang pertemuan Hotel Grand Serela di Jl. Gatot Soebroto Kota Medan, Sumatera Utara, Â Senin siang berlangsung Focus Group Discussion (FGD) dengan tema: “Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan dengan Model GBHN.”
Diskusi terbatas melibatkan 25 peserta terdiri dari para akademisi, ormas, birokrat, LSM, dan profesional dari Kota Medan. Dan, FGD diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Fakultus Ilmu Sosilan Ilmu Politik (FISIP) Universita Sumatera Utara (USU).
Ketua MPR Dr. (HC) Zulkifli Hasan hadir dan membuka resmi FGD tersebut. Dalam pidato pengarahannya, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa meski soal perubahan UUD NRi Tahun 1945 terdapat dua arus besar  yang berbeda pendapat, antara setuju dan tidak setuju, tapi dalam hal haluan negara semua sepakat haluan negara perlu.
Kenapa perlu? Sejak amandemen sekali dalan empat tahap 18 tahun lalu, menurut Zulkifli, kita memasuki sistem berbangsa dan bernegara baru. Era demokrasi liberal. “Siap tidak siap kita harus siap. Untuk itulahkita perlu norma. “Nah, norma inilah yang perlu kita rumuskan sekarang,” ungkap Zulkifli Hasan.
Apalagi, kata Zulkifli, kita sekarang berada di era kompetisi yang sangat hebat. Memang banyak hal yang telah kita capai setelah 18 tahun reformasi, tapi tak sedikit pula kekurangan yang kita hadapi. Antara lain,”cinta tanah air, persaudaraan kebangsaan terasa memudar,” katanya.
Karena itu, Zulkifli berharap,  para peserta FGD ini dapat menghasil sebuah pemikiran tentang  haluan negara yang bisa melihat Indonesia 50 tahun ke depan. Sebuah haluan negara yang bukan saja untuk kebijakana ekonomi, melain juga untuk bidang-bidang, seperti budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan.
FGD sehari di Medan ini menampilkan pembicara dari Jakarta, yakni: Drs. Kamarulzaman (Ketua  Badan Pengkajian MPR), Prof. Dr. Hj. Darmayanti Lubis (anggota Badan Pengkajian MPR) dan. Prof. Chusnul Mar’iyah, Ph.D., (UI). Sedangkan pembicara dari Medan terdiri dari  Prof. Dr. Badarudin MSI (Dekan FISIP USU),  Rosmery Sabry, MA., (USU), dan Dr. Muryanto Amin (USU).