Jakarta- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam setiap kesempatan di berbagai forum diskusi yang diselenggarakan berbagai elemen masyarakat Indonesia, tak bosan-bosan menyuarakan soal kebangsaan dan kenegaraan. Â Salah satinya.yang dilakukan hari ini, dalam kesempatan diundang sebagai keynote speech dalam Seminar Nasional dan Call Papers, di Universitas Trilogi, Jakarta, Senin ( 28/3 ), Ketua MPR tak menyia-nyiakan kesempatan untuk sampaikan tentang kebangsaan dan nilai-nilai luhur bangsa.
Dalam kesempatan itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pasca reformasi bergulir, semangat pembentukan karakter bangsa yang intens dilakukan pada jaman orde baru seperti pemahaman Pancasila tidak lagi. Â Pancasila sebagai nilai luhur bangsa seperti terlupakan.
“Banyak yang hilang pasca reformasi ini, padahal banyak sekali hal-hal bagus untuk bangsa di jaman orde baru salah satunya pemahaman Pancasila sebagai dasar negara. Â Memang jika sudah tidak ada baru terasa bahwa hal tersebut sangat penting,” katanya.
Semestinya, lanjut Zulkifli, pemahaman kembali nilai-nilai luhur bangsa yakni Pancasila harus di gelorakan kembali. Â Saat ini, penggeloraan pemahaman Pancasila itu dilakulan MPR melalui sosialisasi empat pilar MPR RI. Menurut Zukiflli, hal tersebut sangat tidak cukup, butuh peran aktif seluruh elemen bangsa.
“Karakter bangsa sangat penting, ini sangat terasa perbandingannya dengan dulu. Dulu karakter hormat pada orang tua sangat terasa, sekarang malah ada orang yang menuntut dan melawan orang tuanya sudah biasa. Korupsi , selingkuh, seks bebas, narkoba sekarang makin marak. Malah pasangan sejenis ingin dilegalkan, ini sangat berbahaya. Â Itulah mengapa.pembentukan karakter bangsa sesuai Pancasila sangat perlu untuk ditumbuhkan kembali,” ujarnya.
Melihat fakta tersebut, lanjut Zulkifli, pemahaman nilai luhur bangsa harus mendapat respon, dukungan, dan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa termasuk akademisi.kampus, dosen, rektor dan mahasiswa. Jika kaum intelektual ikut aktif berperan maka pemahaman karakter bangsa dan bangkitnya ruh kebangsaan akan semakin baik dan outputnya akan semakin terasa baik.
“Karakter bangsa yang baik akan menular dan menetap disanubark setiap rakyat termasuk rakyat biasa, elit politik sampai pejabat-pejabat baik pusat dan daerah dengan karakter bangsa yang tertanam kuat akan menghasilkan kebijakan-kebijakan publik yang mensejahterakan rakyat,” pungkasnya.
Seminar dan call papers yang berlangsung selama dua hari ini sendiri dihadiri sekitar 200 peserta dari kalangan akademisi, dosen dan mahasiswa Universitas Trilogi./der